Kekasih, sederas-derasnya hujan, langit tak akan tenggelam. Begitulah seharusnya cinta.
Ada hal yang lebih aku takuti dari kehilanganmu, yaitu saat aku ingat bahwa aku akan kehilanganmu.
Seorang sahabat hanya menuntutmu satu hal; jadilah diri sendiri sebagai orang yang dia kenal.
Ciri dewasa itu punya komitmen, pandai memegang janji. Misalnya tidak mencari pacar saat (masih) punya pacar.
Alasan aku masih sendiri adalah karena aku tidak cukup pandai membuat orang lain jatuh cinta padaku.
Senjata terampuh cewek adalah ngambek. Oke. Cowok, kalah.
Untuk melihat indahnya pelangi, kamu harus sabar dulu menunggu hujannya reda.
Tujuan rindu adalah untuk semakin mendekatkan. Jika yang terjadi sebaliknya, justru kamu sedang mengingkari tujuan rindu itu sendiri.
Setia itu bukan soal waktu. Tetapi jumlah.
Orang tua adalah pintu surga bagi anaknya. Seorang anak adalah kunci pembuka surga bagi kedua orang tuanya.
Cinta hanyalah media transportasi yang mengantarkanmu kepada bagian tubuhmu yang hilang. Selebihnya, biarkan hatimu mendapatkan haknya.
Selagi mencintaimu bukan larangan Tuhan, aku akan tetap melakukannya.
Jika cinta memang butuh sebuah alasan, alasanku karena kamu ada di bumi ini.
Jika yang kautuju adalah akhir kisah, lebih baik tidak usah memulainya. Sebab, yang akan kautemui hanyalah perpisahan.
Percayalah! Perempuanmu lebih suka mendengar kata βMaafβ dari bibir lelakinya, daripada harus disuapi kata βNantiβ.
Aku dan kamu adalah kita; Proses kegiatan penyatuan dua kasih sayang dalam rangka merobohkan perpecahan.
Rindu adalah derita cinta setelah patah hati.
Tergesa-gesa dalam mencintai seseorang, hanya akan menjadikan prasangka sebagai keputusan.
Jangan terlalu gampang menerimaku, Kekasih. Aku takut terlalu mudah meninggalkanmu.
Ketika kamu mengatakan sudah bisa melupakannya, berarti kamu masih mengingatnya.